RISALAH JUMAAT
(Penghulu Sekalian Hari)
SEDIKIT PERKONGSIAN ILMU
ALLAH SWT MENYAKSIKAN SEGALA AMALAN YANG KITA LAKUKAN
Mukaddimah
Kita mulai dengan menanyakan "untuk tujuan apa manusia itu diciptakan Allah Swt?"
Allah tidak menjadikan manusia ini dengan sia-sia tanpa tujuan.
FirmanNya yang berbunyi:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Al-Dzariyat 51:56
Yang bermaksud:
Tidak Aku dijadikan jin dan manusia itu melainkan untuk beribadat kepada Ku.
Beribadah dalam kata yang luas adalah melakukan apa saja sejajar dengan syariat yang telah ditentukan oleh Allah Swt.
Ada ibadah yang dipanggil ibadat khusus yang berbentuk ritual atau amali yang telah ditentukan oleh Allah dan RasulNya, manakala ibadat yang umum itu adalah perlakuan yang kita lakukan dari bangkit tidur hingga kemalamnya. Ini mencakupi usaha kita mencari rezeki, bergaul dengan keluarga dan masyarakat dan apa juga aktiviti kita yang berkaitan hubungan sesama manusia seperti bermuamalat, bersosial dan bernegara.
Setiap apa ibadah yang kita lakukan ada hubung-kaitnya dengan tujuan manusia itu dicipta sebagai khalifah Allah di muka bumi ini, dan setiap perlakuan manusia itu akan dipertanggung-jawabkan di Hari Pembalasan kelak.
Maka oleh kerana itu hidup manusia muslim itu perlu lah dipenuhi dengan berbagai macam amal yang pastinya mendatangkan faedah kepada asal tujuan manusia itu dijadikan.
Firman Allah Taala:
وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
At-Taubah 9: 105
Yang bermaksud:
Dan katakanlah (wahai Muhammad) : " Beramallah kamu (akan segala apa yang diperintahkan), maka Allah dan RasulNya serta orang-orang yang beriman akan melihat apa yang kamu kerjakan; dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Maha Mengetahui perkara-perkara yang ghaib dan yang nyata, kemudian Dia menerangkan kepada mu apa yang kamu telah kerjakan."
Amalan soleh adalah pelengkap kepada deklarasi yang dibuat oleh seseorang yang mengaku dirinya beriman dengan Allah dan Hari Kemudian; serta percaya cabang-cabang rukun iman yang lainnya.
Sentiasa taat melakukan ibadah yang difardukan dan juga berusaha keras untuk menegakkan ad-diinul Islam serta menyebarkan risalah agama yang suci itu adalah semulia- mulia amal solih yang dituntut.
Setiap insan muslim adalah dituntut supaya memberikan apa jua sumbangan kepada usaha memertabatkan agama Islam yang suci ini, tidak kira dibidang mana dia ceburi dalam hidup seharian.
Sesungguhnya Allah Swt dan juga orang beriman yang lain akan menjadi saksi keatas setiap usaha yang kita lakukan seharian.
Segala amal solih yang kita lakukan itu akan dipertontonkan dihari Akhirat dan di balasi dengan balasan Allah yang setimpal dengan usaha kita itu.
Allah Swt amat sayang kepada hamba-hambaNya yang sentiasa bermujahadah dan berjuang dijalanNya dan amat benci kepada mereka yang tidak melakukan sebarang usaha - kerja untuk agama Allah , dan bahkan hanya melaungkan slogan yang kosong dan penuh retorik yang palsu belaka.
Kejayaan memertabatkan Islam tidak akan berjaya sekiranya seluruh umat Islam tidak menggembelingkan tenaga
bekerja untuk Islam secara bersungguh-sungguh.
Ini adalah sesuai dengan firman Allah yang berbunyi:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن تَنصُرُوا اللَّهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
Muhammad 47: 7
Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong agama Allah , nescaya Dia akan menolong mu dan meneguhkan kedudukan kamu.
Janji Allah ini adalah sesuatu yang benar dan Allah tidak pernah mungkir janji sedikit pun.
Umat Islam pada zaman Rasulullah Saw adalah mereka yang benar-benar telah menunaikan tanggung- jawab membela
agama Islam ketahap yang maksimum sehingga mereka sanggup mengorban segala harta dan jiwaraga mereka demi untuk agama Islam yang mereka yakini.
Tahap keimanan mereka yang amat tinggi ini telah dinyatakan oleh firman Allah
yang berbunyi:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَٰئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ
Al-Hujurat 49:15
Yang bermaksud:
Sesungguhnya orang-orang mukmin yang sebenarnya ialah mereka yang beriman kepada Allah dan RasulNya, kemudian mereka tidak ragu-ragu, dan mereka berjihad dengan harta dan jiwanya dijalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.
Akhir sekali Allah mengingatkan hamba-hambaNya bahawa mereka tidak semudahnya mendakwa diri mereka telah beriman melainkan mereka itu menjalani berbagai ujian dalam hidup ini.
Hal ini di nyatakan dalam firmanNya:
أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ
وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ
Al-Ankabut 29: 2-3
Yang bermaksud:
Apakah manusia mengira bahawa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, "kami telah beriman" , dan mereka tidak diuji ?
Dan sungguh , Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengenali orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang berdusta.
Sesungguhnya Allah sendiri yang akan menilai sama ada seseorang hambaNya itu telah melaksanakan tanggung-jawabnya hidup didunia ini; dan juga setiap hambaNya itu telah lulus setiap ujian yang dilaluinya itu ataupun sebaliknya.
Akhir sekali kembalilah kita kepada fungsi utama manusia dijadikan Allah , agar hidup kita ini ada nilainya disisi
Allah - bukannya hidup yang kosong dan tidak ada amal-amal solih yang akan dibawa ketika bertemu dengan Allah di Hari Pembalasan nanti. Janganlah kita kembali menemuiNya dengan tangan kosong .
Wallahua'lam
Oleh;
MBS
Rujukan:
Tafsir Skh Mustaffa Al-Maraghiy
Risalah Ta'alim